Empat Mata Saling Suka

Naura adalah siswi biasa yang bersekolah di SMA NEGERI 1 KEDUNGWARU atau
bisa dibilang SMA terfavorit di Tulungagung. Entah apa yang Dia bayangkan saat itu.
Kenapa Dia bisa masuk SMA, yang notabennya adalah siswa-siswi famous dan berprestasi.
SMA NEGERI 1 KEDUNGWARU.
SMA yang paling banyak memenangkan kejuaraan, baik dalam bidang akademik,
olahraga, seni dan bidang umum lainnya. Naura termasuk siswa berprestasi di bidang
olahraga. Khususnya pada permainan bola voli. Naura sering menjuarai kejuaraan.
Sebenarnya, Naura tidak terlalu tertarik sedikit pun dengan voli. Awalnya… Naura cuma
keseringan menemani kakak perempuannya bermain bola voli. Lama kelamaan, kayaknya
voli cukup menyenangkan buatku. Naura mulai mencoba. Dan akhirnya berani ikut
pertandingan. Sudah banyak pertandingan yang Naura ikuti. Nggak disangka, karena kerja
kerasnya Dia bisa juara satu Nasional.
SMA NEGERI 1 KEDUNGWARU adalah pilihan terakhir Naura, bukan karna ia tak
mau menjadikan SMA ini masuk ke pilihan pertamanya namun dulu Naura pernah berfikir
tak akan pernah bisa masuk sekolah ini. Karena masuknya juga terbilang cukup sulit Naura
pun sedikit ragu dengan dirinya sendiri ketika akan mendaftar di sekolah ini. Namun Naura
mencoba mempercayakan dirinya kembali dan dengan bantuan dukungan dari teman-teman
dan keluarganya Naura bisa masuk sekolah SMA ini dengan jalur prestasi bola volinya.
Bulan demi bulan pun berganti, tak terasa sudah 5 bulan Naura lewati di SMA
barunya ini. Naura bertemu dengan seorang cowok yang agak membuatnya penasaran dan
sekaligus heran.
Yaitu Kenlvin, Kenlvin Zalino siswa Kelas 11 MIPA 5 yang ternyata adalah Kapten
basket yang sangat terkenal di SMA NEGERI 1 KEDUNGWARU ini. Sudah menjadi rahasia
umum bahwa hampir semua cewek di sekolah ini memperebutkan posisi menjadi pacar
Kenlvin. Berbeda dengan Naura, ia nggak mau ikutan acara kayak begituan. Memperebutkan
cowok yang nggak jelas dan sok kecakepan.. tapi emang cakep sih.
Kenlvin memang cowok yang ganteng, pintar, jago basket, ramah, pokoknya multi talent. Tapi kalo mandang cowok dari kelebihannya aja, itu sih bukan tulus namanya.
Hari ini pertandingan basket rutin SMA NEGERI 1 KEDUNGWARU dengan SMA 2 biru putih. Semua siswa, apalagi yang cewek-ceweknya berteriak memanggil-manggil nama Kenlvin.Itu sudah menjadi hal biasa. Jadi nggak heran lagi itu terjadi setiap Kenlvin tanding. Naura sama sekali nggak berminat untuk nonton. Tapi kali ini dia nggak bisa menghindar. Secara Naura sekarang menjabat menjadi ketua PMI terbaik sedaerah tahun ini. Jadi terpaksa, Dia harus ikut menonton pertandingan tersebut sampai selesai. Kalo Dia nggak nonton, nanti ada yang cidera... trus dianya nggak ada, bisa dimarahi habis-habisan.
Pertandingan sudah setengah jalan. SMA NEGERI 1 KEDUNGWARU seperti biasanya tetap memimpin. Sorak-sorak penonton terdengar semakin keras. Dan itu yang membuat Naura sedikit bosan untuk nonton.
Saat Kenlvin ingin melakukan slum dunk, tiba-tiba ia didorong lawan sampai kakinya terkilir. Ia terlihat kesakitan, tapi ia tetap tegar dan bertahan. Naura hanya melihatnya dengan lamunan.
“Nauraa, itu ada yang cedera. Cepetan bantuin!” ucap Niken, salah satu anggota PMR.
“Can, kamu ngapain?!” kata Hanun, sahabatku sekaligus satu-satunya anggota PMI sepertiku.
Aku tetap tak menggubris.
“Naura!” teriak Hanun sambil menepuk pundakku
Aku tersadar dan langsung berdiri menuju Kenlvin.
“Biarin aja dia yang nolongin. Dia kan nggak suka basket. Mungkin dengan Naura nolongin kapten basket, dia bisa suka basket!” ucap Hanun.
“Suka basket, atau suka yang main basket?” canda Niken.
Mereka berdua saling tatap dengan senyum.
“Vin.. kamu ngga...papa? Kamu bisa tahan kan?” tanya Naura sedikit terbata dan gugup.
“Aku bisa tahan kok” jawabnya Kenlvin singkat.
Tanpa basa-basi Naura langsung meraih tangannya dan menaruhnya di pundak. Kemudian membawanya ke UKS. Entah Naura sadar atau tidak telah melakukan hal itu. Tapi jujur Naura benar-benar tidak sadar. Hal pertama yang Naura lakukan, adalah melepas sepatunya.
“Eh… tunggu-tunggu, biar aku sendiri aja yang melepas sepatuku.”
“Kok gitu?”
“Udah biar aku sendiri” pintanya.
“Aku aja”
“Udahlah aku saja” 
Tanpa berfikir panjang Naura membentaknya.
“Kamu itu gimana sih, udah bagus aku bantuin, malah sok pinter bisa sendiri. Mendingan tadi nggak usah aku tolongin. Toh kamu bisa sendiri juga” sembari Naura memalingkan mata.
Sejenak Naura terdiam. Kenlvin masih memandangiku. Anehnya ia sedikit tersenyum.
Dia tersadar.
“Ma… maaf! Aku kelepasan!” ucap Naura
“Nggak papa! Nggak ada masalah kok.” jawabnya, lagi-lagi dengan tersenyum.
“Kamu kok malah senyum sih, nggak marah?”
“Buat apa marah, kalo orang di depan aku ini nggak ngebuat aku marah”
“Tapi aku kan udah bentak-bentak kamu”
“Itu bukan bentak, tapi berjuang untuk membantu. Aku berpikir kalau kamu berjuang buat bantuin aku”
“Nggak juga!”
“Itu kan pendapat aku”
Naura melepas sepatunya dan mulai mengobatinya.
“Aduh, sakit tahu! Pelan-pelan” helanya.
“Maaf!”
Lalu ia senyam-senyum lagi melihat Naura, dan begitu juga sebaliknya Naura menatap kenlvin.
“Kamu, kenapa senyam-senyum gitu. Ihh.. serem deh!”
“Kamu..lumayan cantik juga walau galak dikit” ucap Kenlvin 
“Halah, aku nggak akan terbujuk rayuan kamu. Meskipun semua temen bahkan semua cewek di sekolah ini suka dan ngefans banget sama kamu, tapi aku nggak bakal suka ataupun sampe ngejar-ngejar kamu kayak yang mereka lakuin. Camkan itu!”
“Aku nggak ngeharusin kamu suka sama aku. Tapi kayaknya... ”
“Apa?” tanya Naura penasaran
“Aku.. suk..”
Tiba-tiba, cewek-cewek yang tadi nonton pertandingan masuk dan ngerumunin Kenlvin. Saking banyaknya Naura sampek terdorong ke belakang.
“Nauraa, kamu nggak papa kan?” tanya Hanun.
“Nggak papa kok. Tenang aja, Naura tahan banting..Hehee”
“Iya, percaya. Eh..gimana Kenlvin?”
“Udah aku obatin. Oh yaa, tadi Kenlvin tuh senyum-senyum ga jelas sama aku. Aku jadi takutt deh”
“Apa, senyum-senyum? Itu tandanya... Kenlvin, suka sama kamu”
“Ya nggak mungkin lah.. palingan dia juga ngebecandain aku doang. Kamu tuh ada-ada aja”
“Siapa tau..”

Hari ini, hari yang menyebalkan bagi Naura. Hanun nggak masuk sekolah, padahal hanun adalah sahabatnya yang menemaninya setiap saat. Pelajaran semuanya kosong, karena hari ini ada event pertandingan di sekolah. Jadi Naura menuju ke taman sekolah.
“DORR!”
“Kalo kebanyakan ngelamun, nanti bisa kesambet lo”
“Siapa juga yang ngelamun”
“Ih.. ih.. ih... udah ketauan tapi nggak mau ngaku lagi”
“Kamu kenapa sih gangguin aku?”
“Emang nggak boleh, akukan juga butuh temen”
“Temen kamu kan banyak, nggak aku aja. Lagi pula aku bukan temen kamu, kenal aja kagak.”
“Kalo aku maunya kamu yang jadi temen aku, gimana? Meski kamu belum kenal aku, aku kan bisa kenal kamu.”
“Terserah deh lu mau ngomong apa!”
Hening di antara kami.
“Oh ya, gimana kaki kamu?..udah agak enakan?”
“Udah mendingan kok. Kan yang ngobatin, ngobatinnya pake...cinta”
“Kamu apa-apaan sih? Nggak jelas banget jadi orang”
“Boleh ngomong sesuatu nggak?”
Naura mengangguk.
“Aku sebenernya, udah tau kamu sejak kelas 10. Saat itu kamu lagi sama dua temen kamu, ngaca di toilet deket kelas aku.Padahal semua cewek bahkan semua murid lagi nonton pertandingan basketku. Sejak itu aku penasaran sama kamu. Kamu tuh terlihat beda sama cewek-cewek yang lain. Tapi aku nggak berani deketin kamu, aku kira kamu nggak bakal suka sama aku. Oh ya, soal kemarin aku sengaja ngebuat diri aku cedera lo. Aku dapat informasi kalo yang jadi PMInya itu kamu. Aku minta bantuan ama kapten basket Biru Putih untuk sengaja dorong aku saat aku slam dunk. Agar aku bisa ketemu, dan bisa bicara sama kamu. Jadi aku minta maaf, udah ngerepotin kamu. Dan thanks juga!”
Naura hanya terdiam dan tak percaya dengan apa yang baru saja Kenlvin ucapkan. Bukan masalah Kenlvin udah kenal aku, tapi kemarin Kenlvin udah sengaja nyelakain dirinya sendiri dan bohong, cuma buat bisa ngomong sama Naura.
“Jadi kamu bohong sama aku..”
“Bukan gitu maksud aku Can, dengerin aku dulu!”
“Tapi kamu bohong kan sama aku. Aku nggak percaya kamu bisa lakuin itu. Kamu mau ngomong sama aku, ya ngomong aja, nggak perlu bohong kayak gini”
“Emang jadi masalah kalo aku bohong sama kamu?”
“Ya Iyalah, akukan paling nggak suka sama orang yang bohong. Meskipun Bohongnya sekecil apapun. Apalagi bohongnya sampek nyelakain dirinya sendiri, kayak kamu!”
“Kamu tuh lebay ya! Kayak anak kecil!”
“Kamu bilang apa, aku lebay, kayak anak kecil? Kamu tuh yang kayak anak kecil. Apa-apaan coba, pake bohong segala!”
“Eh, kamu kok ngomong gitu. Aku kan cuma becanda. Kamu malah ngata-ngatain aku!”
“Yang mulai duluan siapa, kamu!”
“Eh, cewek nggak jelas… kamu tuh emang agak sinting ya! Nyesel ya aku ngomong sama kamu!”
“Ya udah, trus kenapa masih di sini? Jadi Males tau ga ngeliat kamu!”
“Oke! Aku pergi. Jangan harap aku bicara lagi sama kamu!” Kenlvin berlalu. Sepertinya ia sungguh-sungguh marah.
Matahari mulai memancarkan sinarnya dengan hangatnya. Burung-burung mulai berkicau. Semua orang berusaha bangun dari mimpi mereka. Segera melakukan apa yang telah menjadi tradisi mereka. Entah kenapa aku bangun kesiangan hari ini. Mungkin aku lelah. Atau terlalu memikirkan masalah kemarin.
“Aduhh.. ma, aku udah telat iniii . Aku nggak usah sarapan ya!”
“Makanya kalo tidur jangan larut malam, kesiangankan jadinya!”
“Siapa yang tidur larut malam. Aku tuh kemarin tidur jam 10.”
“Ya udah, kamu bawa bekal aja!”
“Nggak usah mahh mana keburu, aku langsung berangkat. Assalamuallaikum!”
“Eh...ya nggak boleh gitu. Nih bawa!Kalo nanti tiba-tiba kamu pingsan gimana?”
Mama mengulurkan sekotak sandwich untuk padaku. Aku terpaksa menerimanyanya, nanti kalo nggak aku terima bisa panjang urusannya. Dan aku malah makin telat. Dengan sigap aku melajukan motorku.
Sesampainya di sana bel sudah berbunyi. Turun dari motor Naura langsung berlari.Berlari cepat, sangat cepat sekuat tenaganya.
Tiba-tiba...
Brukkkk...
Hati Naura seperti sedang melayang di angkasa. Bersama peri-peri yang asyik berdansa. Dengan cinta dan bahagia. Senyum tawa menyertainya.
Saat ditatapnya langsung mata Naura, ia langsung bangkit.
“Maaf, aku nggak sengaja. Aku nggak bermaksud menabrak kamu” ucap Naura sambil tertunduk.
“Nggak papa, nggak masalah kok, cewek aneh”
Kenlvin tak menganggapnya dan segera pergi berlalu meninggalkannya...
Naura menjalani harinya di sekolah seperti biasanya.
Waktu pulang pun tiba..
“Nauraa... aku duluan ya. Bye!” pamit Hanun, saat Naura masih merapikan barang-barangku.
Ia hanya tersenyum kepadanya.
Ya kelas mulai sepi..
Tiba-tiba hp-nya bergetar. Nomornya nggak dikenal. Tapi ia tetap membacanya.
To: Naura Luvena Carlie
‘Aku minta maaf! Sekarang aku tunggu di lapangan basket. Jangan takut aku bukan orang jahat. Aku mohon. Plisss Nauraa!
Naura bingung, tapi Dia tetap menemuinya. Kulangkahkan kakiku segera. Sebelum waktu berlalu dengan sendirinya.
Naura berdiri di tepi lapangan basket. Lama sekali. Hingga Dia tak sabar.
“Sorry, udah nunggu lama ya? Malah kamu jadinya yang nungguin aku.”
Naura berbalik ke suara itu.
“Kenvin!” ucapnya dalam hati
“Aku minta maaf, soal kemarin. Aku udah emosi dan ninggalin kamu. Dan aku udah ngata-ngatain kamu. Abisnya kamu juga sih! Kamu yang mulai duluan!” ucapnya dengan sedikit tatapan tajam.
“Udahlah, lupain masalah kemarin itu! Sekarang yang mau aku omongin bukan masalah itu. Aku mau ngomong kalo aku.. emm... ak.. akuu..”
Dia tetap mendengarkanya meski kata-katanya tidak terlalu jelas dan patah-patah.
“Oke! Jujur, pertama kali ketemu kamu aku udah tertarik sama kamu. Dan aku..suka sama kamu”
“Suka dalam arti?”
“Aku... cinta sama kamu”
Seketika hening.
“Kamu mau nggak, jadi... pacar aku!”
Naura tetap terdiam.
“Kamu nggak suka dengan perkataan aku?”
“Bukan! Bukannya gitu. Aku kaget aja, orang sebaik kamu, seganteng kamu, sefamouss kamu, sepinter kamu, dan... seperfect kamu, suka sama aku. Cewek nggak jelas, nggak pinter ,bodo amatan yang jauh dari kata sesempurna .”
“Liat orang jangan luarnya aja. Mandang orang jangan kelebihannya aja. Itu kan yang ada di pikiran kamu. Dan aku suka cara berpikir kamu”
“Gimana ya. A.. aku bingung sendiri”
“Kalo kamu nggak mau nerima aku, nggak papa”
“Kamu serius?”
“Iya!”
“Aku..nggak bisa”
“Nggak papa, itu hak kamu!”
“Maksudnya aku nggak bisa nolak kamu!”
“Beneran? Serius?”
Naura mengangguk sambil tersenyum melihatnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Love, hold me tight

HIDDING FEELING FOR HIM🌷

PERIHAL CINTA TAK HARUS JUMPA