PERIHAL CINTA TAK HARUS JUMPA

 


Malam hari seorang gadis cantik sedang sibuk membereskan kamar nya yang cukup berantakan, Gadis berumur 18 tahun yang bernama Bellvania Atmadja itu sedang menempuh pendidikan di SMA 01 Kedungwaru. Kamar yang berantakan kini sudah tertata rapi gadis itu merebahkan tubuhnya di kasur empuk kesayangan nya, Matanya yang terbuka lebar perlahan lahan terpejam.

Suara denting dari ponsel nya membuat gadis itu kembali membuka matanya. ia pun membuka ponsel nya untuk memeriksa sebuah notif yang muncul di ponsel nya, terlihat satu pesan dari nomer yang tidak dikenal. Bellva pun membuka pesan itu, tertulis sebuah kalimat sapaan disertai kalimat tanya.

" haloo, ini beneran nomernya Bellva anak kelas XII-7 kan?"

Bellva pun membalas pesan dari pemilik nomer tak dikenal itu." iya, ini siapa ya?"balasan pesan tersebut Bellva kirimkan segera pada orang disebarang sana. Tidak lama kemudian terdapat balasan dari seseorang tadi, " aku Haidan, dari kelas XII-11 salam kenal yaa".

Bellva tidak langsung membalas pesan tersebut. Ia abaikan pesan dari orang yang baru saja ia ketahui namanya itu, ia coba untuk mencari tahu siapa Haidan itu namun nihil. Akhirnya ia putuskan untuk membalas pesan dari Haidan,

"iyaa, salam kenal juga ya" balasan singkat tersebut ia kirimkan pada Haidan. Kembali sebuah balasan muncul di layar ponsel Bellva "Save nomerku ya Bellva", Bellva memutuskan untuk mengirim sebuah balasan yang mengiyakan pesan dari Haidan.

keesokan harinya di pagi hai yang cerah terlihat Bellva sedang sibuk menyiapkan barang-barang yang akan ia bawa ke sekolah. Setelah semuanya telah siap, ia pun memutuskan untuk berpamitan pada sang ibu. Bellva berangkat ke sekolah dan tiba di sekolah, ia pun segera menuju kelasnya. Tak lama bel tanda masuk berbunyi semua siswa siswi SMA 01 Kedungwaru masuk ke dalam kelas masing-masing.

sore hari pun tiba saatnya para siswa siswi pulang. Ketika bel pulang berbunyi Bellva memilih untuk segera pulang, sesampainya ia di rumah Bellva segera membersihkan dirinya. Setelah selesai membersihkan dirinya, ia pun merebahkan tubuhnyq sejenak di kasur kesayangan nya, mengambil ponselnya dan memainkannya tak lama terdapat sebuah pesan masuk dari Haidan. Mereka pun saling bertukar pesan hingga menjelang adzan magrib, ketika adzan magrib terdengar ia pun meletakan ponselnya untuk melaksanakan kewajiban nya sebagai seorang muslim. setelah ia melaksanakan sholat magrib, Bellva putuskan untuk belajar dan mengerjakan tugasnya.

3 bulan kemudian setelah perkenalan yang Bellva dan Haidan lakukan malam itu, Mereka dekat tanpa bertemu dan berinteraksi. Bellva dengan rasa penasarannya yang harus ia tahan walau ia ingin melihat paras seorang Haidan, begitu juga Haidan yang tidak mau menampakan dirinya pada sang puan. Namun satu hal yang pasti benih cinta antara ke dua anak manusia itu telah muncul. Dua anak remaja yang saling jatuh cinta walau jumpa pun tak pernah, ajaib sekali bagaimana bisa keduanya saling cinta ketika bertemu saja tak pernah.

Terkadang Bellva terheran pada dirinya bagaimana ia bisa menyukai Haidan yang sudah jelas ia tak pernah tau rupanya. Namun Bellva tau walau ia dan Haidan memiliki perasaan yang sama akan sulit bagi mereka berdua untuk bersama.

Sebuah notif dari ponselnya membuat Bellva tersadar dari lamunan nya. Pesan atas nama Haidan terpampang jelas di layar ponselnya, ia segera membuka pesan itu dan membalasnya. Ada kalanya Bellva ingin sekali mengajak Haidan untuk sekali saja bertemu. Namun entah apa yang membuat nya sulit untuk mengatakan nya, katakan saja ia bodoh bertahan pada hal yang belum pasti. Banyak sekali perkiraan tentang bagaimana hubungan keduanya nanti, apakah mereka akan berakhir bersama atau malah akan berujung asing tanpa memulai?

Di bulan november memasuki musim penghujan perasaan yang tidak bisa Bellva bendung lagi, pada hari ini akan ia ungkap kan pada anak laki- laki yang telah berhasil membuatnya jatuh cinta pada segala kesederhanaanya. Dia adalah Haidan seseorang yang tanpa sengaja hadir di hidup nya, Sebuah pesan untuk Haidan dimana pesan tersebut berisi semua hal yang Bellva rasakan selama ini.

"Halo Haidan, aku tidak ingin hidup dalam sebuah penyesalan untuk itu ijinkan aku mengatakan sesuatu, apa kamu mengijinkan nya?"

pesan tersebut ia kirimkan pada Haidan. Tak lama kemudia sebuah balasan muncul dari seseorang di seberang sana.

 " iya, apa yang ingin kamu katakan pada ku?" segera Bellva membalas pesan tersebut. 

" Haidan, aku menyukai mu entah sejak kapan perasaan itu hadir aku tidak tahu, apa yang harus aku lakukan? selama ini aku harus menahan nya namun aku sudah tidak bisa lagi menahan nya namun aku sudah tidak bisa lagi menahan nya."

Pesan itu telah terbaca namun tidak ada tanda bahwa Haidan akan membalasnya, karena tak ada tanda balasan dari Haidan kembali Bellva mengirim pesan"Aku tidak berharap jika kamu akan membalasnya tidak sama sama sekali, aku hanya ingin menyampaikan apa yang aku rasakan Haidan.Tidak apa-apa jika kamu tidak menyukaiku ini perasaan ku, biarkan ini menjadi urusan ku, terimakasih sudah hadir dalam hidupku dan memberiku kesempatan untuk menyukaimu." Segera pesan tersebut ia kirimkan dan lagi tidak ada balasan dari Haidan.

Sejak pesan kemarin terkirim sampai pagi ini belum ada balasan dari Haidan, hingga Bellva memutuskan untuk menyibukkan dirinya berharap nanti akan ada balasan dari Haidan tapi nihil.

Hingga bulan berganti bulan sama sekali tidak ada balasan dari Haidan. Sekarang Bellva sadar bahwa Haidan tidak pernah benar- benar menginginkan nya, Bellva sadar Haidan adalah laki laki pecundang ia lari dan pergi karena takut bahagia. Bellva sudah cukup muak, Sekarang ia di tinggal dan dicampakan begitu saja. Namun walaupun begitu entah bagaimana ia tidak bisa membenci Haidan, Bellva sadar bahwa ternyata rasa cintanya lebih besar daripada rasa kecewa nya.

Akan sulit melupakan sesuatu yang belum pernah kita miliki, akan begitu banyak rindu yang akan ia tahan untuk Haidan. Seharusnya Bellva tau bahwa sejak awal tidak akan ada jawaban atas hubungan ini, Tapi benar Bellva kelewat bodoh karena mengharapkan ketulusan dari Haidan yang bertingkah tak pasti dan hanya menganggapnya teman.

Bulan berganti tahun, hari ini 4 bulan setelah kejadian Bellva menyatakan perasaannya pada Haidan yang tak berakhir indah. Kini Bellva sudah berdamai dengan keadaan, Bellva sudah ikhlas akan semuanya yang terjadi dan tidak terasa sebentar lagi ia akan lulus.

Sudah tidak ada lagi perasaan sakit dan kecewa itu, Sekarang hanya ada perasaan tenang dan damai. Sudah cukup ia bersedih akan cinta yang bertepuk sebelah tangan, Di dalam kelas sepasang mata Bellva melihat ke arah jendela yang mengarah ke arah parkiran menunjukan langit sore yang cerah jam-jam menuju pulang sekolah. Suara bell pulang sekolah pun terdengar nyaring, anak-anak di kelas Bellva bersiap siap untuk pulang.

Sesampainya di rumah ia segera masuk ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya d kasur tercintanya tidak lupa ia menyalakan music dari spotify ssmbil menatap langit-langit kamarnya ia menghela napas sejenak." Huhh..., capek banget ya Allah"ujar nya mengeluh, tiba- tiba ia teringat akan sesosok Haidan.

" Dia apa kabar ya?, Dia gak mau jelasin sesuatu gitu sama aku,atau maaf mungkin? duhh ngapain jadi ingat dia lagi sih Va! kan udah habis masanya."ucapnya lagi.

Terkadang hal seperti ini selalu datang Bellva benci ketika ia tiba-tiba merasakan rasa rindu pada Haidan karena ia tidak bisa melakukan apapun. Sebuah alunan lagu berjudul sorai terdengar dari ponselnya membuatnya terbawa suasana akan lirik dan instrument dari lagu tersebut, Hingga tak terasa setetes air mata jatuh dari mata indah nya, ia sudah berdamai dan ikhlas tapi dia rindu, rindu itu wajar bukan?

keesokan harinya pada hari sabtu di pagi yang cerah, Bellva terbangun dari tidur nya ia pun segera pergi ke kamar mandi untuk mandi hari ini ia tidak akan pergi ke sekolah dikarenakan setiap hari sabtu sekolah nya libur. Setelah beberapa menit ia melakukan ritual pagi harinya, ia kembali menuju ke kamar nya untuk mengambil ponselnya dan dia pergi ke dapur.

Di dapur ia mendapati ibunya yang sedang menyiapkan sarapan pada pagi hari ini. ia pun berinisiatif membantu ibunya. Sarapan sudah terhidang rapi di atas meja makan, Bellva dan keluarganya pun melakukan sarapan bersama dengan tenang tanpa suara.

Setelah acara sarapan bersama selesai, Bellva kembali ke kamarnya. Bellva membuka ponselnya ia juga menghidupkan data selulernya dan bunyi notif dari ponselnya muncul tanpa henti. Namun, ada satu notif yang membuatnya ia terkejut dan penasaran, notif dari orang yang selamanya ia tunggu. Dia Haidan, Cukup lama Bellva berdiam dan memandangi pesa itu, Mencoba mengumpulkan keberania untuk membukanya. setelah berpikir cukup lama dengan hati yang berdetak cepat ia pun membuka pesan tersebut.

" Haloo Bellva, apa kabar? semoga kamu selalu baik- baik saja, maaf kalo selama ini aku buat kamu bingung. Bellva, aku senang mengenalmu tapi maaf aku belum merasa pantas untuk diri kamu. ada banyak hal yang harus aku lakukan dan perjuangkan, Bellva tetap semangat untuk menggapai mimpi kamu yaa!" isi pesan dari Haidan, Bellva pun membalas pesan dari Haidan setelah membacanya " Haloo juga Haidan!, tidak papa senang juga dapat mengenalmu dan terimakasih atas semangatnya, kamu juga semangat dan maaf kalau aku juga punya salah sama kamu." segera ia kirimkan pesan tersebut. pada akhir nya setiap manusia punya masa nya masing-masing, biarkan mereka yang ingin pergi dari mu karena akan terasa percuma menahan seseorang yang sudah tidak ingin bersama kita. Tanpa nya atau dengan nya pun hidup akan terus berjalan kan? dan begitulah kisah Bellva yang berakhir dengan sebuah ke ikhlasan.


Tamat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Love, hold me tight

HIDDING FEELING FOR HIM🌷