TAK SELAMANYA BERSAMA

   Oleh Ghina Naila Sakura Kelas X-7,2023 


Namaku Jihan Dwi Lestari, panggil saja aku Tari. Aku adalah siswi di SMA 1 Kedungwaru. Aku mempunyai satu sahabat sekaligus musuhku yang sangat tampan dan terkenal, namanya Kinan Vino Alexander. Dia juga siswa di SMA 1 Kedungwaru. Sahabatku ini sangat di sukai oleh banyak perempuan - perempuan dari berbagai kalangan usia dan berbagai sekolah. Bisa dibilang jika sahabatku ini mempunyai banyak penggemar. Jadi setiap aku berjalan dengannya aku terpaksa harus menjadi fotografer dadakan. Aku harus memfoto Kinan dengan banyak- banyak perempuan atau penggemarnya itu. Jika aku menolak untuk memfoto mereka aku bisa habis dengan penggemar nya Kinan ,yang dilihat kebanyakan penggemarnya Kinan adalah cegil atau cewe gila. Jaman sekarang musim sekali menggunakan kata-kata itu di kalangan remaja seusiaku atau di atasku. Arti cegil di sini bukan merujuk pada perempuan yang mempunyai gangguan kejiwaan, tetapi untuk mendeskripsikan karakter seseorang seperti misalnya, obsesif atau agresif. Sebagai bukti fans Kinan cegil adalah saat aku jalan berdua dengan Kinan tiba-tiba aku didorong sangat keras oleh penggemarnya, tak hanya itu para penggemar nya Kinan atau cegil-cegil itu banyak sekali dari mereka yang meneror ku dengan mengirim pesan di akun instragamku, hingga membuatku harus memprivat akun ig ku. Dan masih banyak sekali perilaku-perilaku yang tidak mengenakan dari para fans Kinan. Kinan terkenal karena ketampanannya juga keahliannya dalam permainan basket hingga internasional. Hal itulah kenapa banyak orang yang kagum dengannya dan para perempuan banyak tergila-gila dengannya. Bukan hanya parasnya namun juga prestasinya, tetapi menurutku dia juga tidak terlalu keren, dia biasa saja, ya memang dia hebat dalam bermain basket, tapi tidak se WAH itu. Menurutku Kinan adalah seorang laki-laki yang sangat-sangat menyebalkan sekali. Aku sangat benci ketika dia mengusiliku. Dia senang sekali mengusiliku. Sepertinya mengusiliku merupakan hobi keduanya setelah permainan basket. Setiap kali bertemu tak jarang jika kita selalu bertengkar akan hal- hal yang sepele. Pernah suatu ketika Kinan mengusiliku hingga aku menangis. Namun di balik keusilannya Kinan ini merupakan seseorang yang penuh perhatian. Dia juga menjadi orang pertama yang menjadi pendengar ceritaku. Ketika aku sedang mengalami masalah dialah orang pertama yang siap membantuku dalam keadaan tersulitku. Dan ketika aku sedih atau sedang tidak mood dia lah yang menghiburku dengan cara membelikanku es krim. Tak hanya itu saat aku lupa makan dia langsung memesankan makanan lewat aplikasi online juga dia sering mengajakku jalan-jalan ke tempat yang aku suka. Sangat manis bukan perilakunya. Ya, di satu sisi dia sangat usil kepadaku dan di sisi lain dia sangat perhatian kepadaku. Aku jadi bingung harus membenci atau mencintai. Yang jelas sekarang aku dan Kinan adalah sahabat untuk selamanya, aku berharap seperti itu. Awal aku bisa kenal dengan Kinan karena Kinan adalah anak dari teman ayahku. Aku bertemu Kinan ketika makan bersama di sebuah restoran. Jadi bisa dibilang keluargaku dan keluarga Kinan sangat dekat. Bahkan ayahku sudah menganggap Kinan ini sebagai anaknya. Pada pagi hari aku akan berangkat ke sekolah, seperti biasa aku dan Kinan selalu berangkat bersama ke sekolah. Padahal aku sudah bilang padanya kalau aku bisa ke sekolah sendiri tetapi Kinan tetap bersi keras, jadi setiap kali berangkat aku selalu bersama Kinan. Padahal jika dilihat rumah kita juga tidak searah. Aku pernah menanyakan hal itu kepada Kinan, tentang kenapa dia memaksa mengantarku ke sekolah padahal sekolah kita berbeda. Dan Kinan pun menjawab “Biar aku bisa mengusilimu setiap pagi hari’’. Huft sungguh sangat menyebalkan sekali. Setiap kali aku diantar Kinan di sekolah dan para fans-fansnya itu tahu, tak jarang aku melihat fans nya itu jealous kepadaku. Saat aku mulai memasuki sekolah para fans-fans nya itu memasang muka yang tidak enak, seperti saat pacarnya sedang mengantarkan perempuan lain. Bahkan di antara mereka juga jarang melempar senyum kepadaku. Sampai aku berpikir secemburu itukah para fans nya kepadaku. Sungguh sangat gila itu semua. Saat kenaikan kelas XI Kinan menjadi ketua OSIS di sekolahnya, sebelumnya dia ini adalah anggota pengurus harian ,dia menjabat sebagai sekretaris OSIS. Dan saat pemilihan ketua dia mencalonkan dirinya. Hingga akhirnya dia terpilih menjadi ketua OSIS. Selain dia mahir dalam bidang non-akademik dia juga sangat pandai di bidang akademiknya. Kata dari mama Kinan, sejak Kinan masih duduk di bangku SD dan SMP dia selalu mendapat peringkat 1. Saat aku kurang memahami beberapa pelajaran, dia dengan telatennya membantu ku dan dia mau menjelaskan pelajaran tersebut dengan sabar. Kinan juga membantuku ketika aku mendapat PR yang menurutku sulit untuk dikerjakan sendiri. Dan ketika akan melaksanakan ujian kita selalu belajar bersama, lebih tepatnya jika aku yang belajar dengannya. Tetapi setelah Kinan menjadi ketua OSIS, kita jarang bertemu dan belajar bersama. Karena Kinan sudah sibuk dengan tugas sebagai ketua OSIS juga latihan basketnya. Semenjak itu juga kita sudah jarang berkomunikasi secara langsung, hanya melalui via sosial media. Tetapi hubungan kita masih baik-baik saja. Hanya saja sekarang Kinan sulit untuk diajak bertemu. Saat pulang sekolah, tiba-tiba Kinan mengajakku untuk bertemu dan belajar bersama di Cafe dekat sekolah. Aku pun kaget, dan berpikir “tumben sekali ini orang, apa dia tidak ada tugas OSIS ”. Aku menyetujui ajakan dari Kinan. Sesampainya di cafe, Kinan memesan minuman dan cemilan untuk menemani kita belajar dan mengobrol. Dan aku mencari tempat duduk yang dirasa nyaman untuk belajar. Setelah itu kita duduk berhadap-hadapan dan sama-sama mengeluarkan buku mata pelajaran untuk belajar bersama. Dia bertanya kepadaku “Bagian mana yang kamu tidak mengerti tar?”. Aku menjawab “Ini bagian tentang ikatan kimia nan”. Lalu dia menjelaskannya dengan berbagai ekspresi dengan harapan agar aku paham. Mata ini memandang dengan hati yang bergetar, entah apa yang kurasakan saat itu. Setelah kita selesai belajar bersamanya, kita lanjut dengan berbincang-bincang. Aku menceritakan tentang kehidupanku begitu pun sebaliknya. Tiba-tiba dia bertanya “Tar, apa kamu sudah punya pacar atau mungkin ada orang yang kamu suka?”. Tersentak kaget aku mendengar pertanyaan itu, sampai aku tersedak oleh camilan yang sedang aku makan tadi. Lalu si Kinan tertawa melihatku tersedak. “Tar...tar, pertanyaan begitu saja sudah membuatmu kaget.” Kata Kinan.“Bagaimana tidak kaget, kamu tidak biasanya bertanya persoalan itu.” Jawabku. Lalu aku bertanya “Ada apa kamu tiba-tiba bertanya tentang hal itu?” Kinan menjwab “Jawaban dari pertanyaanku sebenarnya bukan pertanyaan”. “Ya sebetulnya tidak ada apa-apa sih, aku hanya ingin tahu saja.” Lanjut Kinan “Sebetulnya aku ingin meminta pendapatmu tar.” Kata Kinan. “Pendapat tentang apa nann...?”, jawabku. “Beberapa hari yang lalu aku bertemu dengan mantanku,aku bertemu di tempat biasa latihanku. “Dia menyapaku dengan senyum yang begitu manis, tapi entah kenapa hatiku langsung bergetar melihatnya setelah beberapa tahun kita tidak bertemu dan bertegur sapa lagi.” “Aku menjadi bingung sendiri dengan perasaanku yang sebenarnya dan semenjak itulah aku sering bertemu dengannya di tempat latihan itu dan kita pun menjadi sering berinteraksi. Prasaanku yang dulu pernah aku kubur dalam-dalam sepertinya muncul kembali tar”. Aku sungguh sangat kaget ,hatiku bergetar sakit seperti tersayat pisau yang tajam saat Kinan bercerita tentang perasaan ke mantannya. Aku menjadi bingung sendiri dengan perasaanku. “Tar...,menurutmu apakah seharusnya aku kembali dengan mantanku. Aku dengar jika dia masih sendiri, setelah hubunganku dengannya usai dia tidak menjalin hubungan pada siapa pun. Dan juga hubunganku berakhir bukan karena orang ketiga, melainkan karena keegoisanku. Apa aku sebaiknya memperbaiki itu semua dengannya ya?, sepertinya perasaanku ini masih sama seperti dulu. Bisa dibilang jika aku masih belum bisa melupakannya.” Hatiku bertambah bergetar sakit. Aku menjadi bingung sendiri dengan perasaanku. “Apa yang terjadi denganku, mengapa hatiku bergetar sakit mendengar cerita itu semua?, apa ini yang dinamakan cemburu?”, tanyaku di dalam hati. “Kalo itu membuatmu nyaman dan bahagia, lakukanlah nan, toh juga kamu masih mencintainya.” Jawabku dengan sedikit senyuman yang tulus. Setelah aku memberi jawaban itu, aku beranjak dari kursiku dan ingin pergi pulang. Kinan menahanku dan memintaku untuk pulang bersamanya, tetapi aku menolaknya. Entah mengapa saat itu aku tidak ingin berbicara lagi dengannya, mungkin karena aku takut jika dia bercerita lagi tentang mantannys sehingga membuat dadaku menjadi sesak. Aku pulang sendiri dengan ojek online. Setelah sesampainya di rumah aku langsung ke kamar, kebetulan di rumah tidak ada orang. Aku memikirkan cerita dari Kinan tadi dan mencerna itu semua, tapi mengapa tiba-tiba air mataku keluar. Sungguh itu semua terasa sangat sakit dan sesak di dada. “Apakah aku cemburu?,tapi mengapa? Apa aku mencintainya?.” Pertanyaan-pertanyaan itu memutar di otakku yang semakin membuatku menangis. Keesokan harinya di sekolah saat jam istirahat aku melihat Kinan bersama seorang perempuan sedang bercanda dan makan soto di kantin. Sepertinya itu mantan Kinan, ternyata mantan Kinan ini anak pindahan dari surabaya. Dadaku kembali terasa sesak dan sakit, sehingga aku memutuskan untuk putar kembali ke kelas. Dan saat jam pulang dia tidak mengajakku pulang bersama bahkan tadi pagi kita juga tidak berangkat bersama, ternyata Kinan pulang bersama dengan perempuan itu. Aku dan Kinan menjadi jarang sekali berkomunikasi secara langsung maupun tidak langsung. Hanya sekedar menanyakan tugas saja, itu pun juga aku yang bertanya, kita juga sudah jarang sekali belajar bersama. Mungkin dia belajar bersamanya dengan mantannya itu, terakhir kali aku melihat dia sedang ada di cafe bersama mantannya itu. Sudah terlalu sering aku melihat dia bersama perempuan itu. Hingga akhirnya aku mendapat kabar dari Kinan jika dia kembali dengan mantannya atau bisa di bilang dia jadian lagi dengan mantannya itu. Dia memberitahuku dengan penuh semangat dan gembira, lalu aku mengucapkan selamat kepadanya dan berkata “aku ikut bahagia ya..., semoga hubungan kalian selalu baik-baik saja” walaupun hati dirasa tidak ikhlas. Aku pergi dengan memberikan senyuman kepada Kinan. Aku duduk di tepi kasur dan menangis, sepertinya kabar itu membuatku sedih dan menangis. Dalam isak tangisku aku tersadar jika aku mencintai Kinan dan bukan hanya sekedar nyaman kepadanya, sepertinya maksud dari benciku adalah benar-benar cinta. Sungguh sial selama ini aku mencintai seseorang yang masih mencintai mantannya. Kinan juga sudah banyak berubah kepadaku, yang dulu sangat peduli kepadaku sekarang dia cuek kepadaku. Mungkin itu semua untuk menjaga perasaan mantannya yang sekarang menjadi perempuannya. Semenjak aku mendapat kabar itu, aku sudah tidak lagi menanyakan tugas sehingga kita pun jadi jarang berkomunikasi, hampir tidak pernah. Bahkan saat berpas-pasan pun kita hanya sekedar melempar senyum saja. Sepertinya Persahabatanku dan Kinan berakhir sampai ini. Harapanku untuk bisa selalu bersama sahabatku sudah tidak ada lagi. Dan perasaanku kepada Kinan ini harus aku kubur selamanya bersama kenangannya. Sekarang aku dan Kinan tak lagi bersama sebagai sahabat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Love, hold me tight

HIDDING FEELING FOR HIM🌷

PERIHAL CINTA TAK HARUS JUMPA